Analisis Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Untuk Menilai Kecukupan Modal Bank Dalam Mendukung Kegiatannya Secara Efisien

Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat yang Berkantor Pusat di Kabupaten Lumajang Periode 2007-2009

Authors

  • Ninik Lukiana STIE Widya Gama Lumajang

DOI:

https://doi.org/10.30741/wiga.v2i2.70

Keywords:

BPR, Financial Intermediary, Surplus Unit, Defisit Unit, Pertumbuhan Ekonomi

Abstract

Bank pada hakekatnya adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial  intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan
dana (surplus unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (defisit unit) serta lembaga yang memperlancar arus lalu lintas pembayaran. Bank juga lembaga kepercayaan yang disamping berfungsi sebagai lembaga intermediasi juga sebagai lembaga yang menjadi sarana dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah di bidang moneter. Penyempurnaan sistem perbankan di Indonesia ditempuh antara lain dengan cara menyederhanakan jenis bank serta memperjelas ruang lingkup dan batas kegiatan yang dapat diselenggarkan. Melalui upaya ini diharapkan perbankan dapat lebih meningkatkan peranannya dalam melaksanakan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2012-09-30

How to Cite

Lukiana, N. (2012). Analisis Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Untuk Menilai Kecukupan Modal Bank Dalam Mendukung Kegiatannya Secara Efisien: Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat yang Berkantor Pusat di Kabupaten Lumajang Periode 2007-2009. Wiga : Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi, 2(2), 45–57. https://doi.org/10.30741/wiga.v2i2.70